Lim Bun baru saja membeli ranjang baru, indah dan dihiasi ukiran. Menurut pikirannya, alangkah sayangnya bila ranjang baru ini tidak dipamerkan kepada besannya. Maka, ia pun berpura-pura sakit, dan mengirimkan seorang utusan untuk memanggil besannya datang menjenguk.
Kebetulan, sang besan sendiri baru saja selesai menjahitkan sebuah celana satin yang bagus, dan memang bermaksud memamerkan celana itu kepada Lim Bun. Dikenakannya celana satin baru itu, dan ia pun bergegas berangkat.
Duduk di sisi ranjang baru Lim Bun, sang besan menyingkapkan jubahnya - agar celana baru itu kelihatan - dan mengetuk-ngetukkan jari di atas lutut seraya bertanya, "Apa gerangan penyakit Anda?" Tak mau kalah, Lim Bun pun mengetuk-ngetukkan jari di atas ranjang barunya, dan menjawab, "Penyakit kita sebetulnya sama, Saudaraku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please do not spam right now !!!
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.