Kamis, 14 Juni 2012

pujangga kehilangan bidadari

ini tentang cerita saya, yang sebagai orang manusia bisa menggapai harapan yang tinggi sebagai lelaki sejati, kisah yang mungkin dianggap sebagian orang  lebay, tapi tidak begitu seperti yang saya pikirkan ini adalah cerita saya yang saat pujangga kehilangan bidadari.

mengapa dikasih judul pujangga kehilangan bidadari karena kisah yang saya akan terangkan ketika sepasang kekasih dari negri atau daerah berbeda memadu kasih dengan budaya yang berbeda karena adat dan latar belakang yang berbeda pula, ini kisah tragis, kisah yang mungkin pernah terjadi menimpa para manusia, dimana saat saat yang baik sebagai sepasang kekasih adalah memahami perasaan dan mendahulukan kedewasaan hilang bak ditelan lautan asmara dan hanya keegoisan yang tampak didalam hubungan ini, wajar saja apabila sang pujangga merasa lemah dan lelah untuk menghadapi bidadari yang haus akan keegoisan. 

suatu hari ketika mereka selalu saja bersama sama, tidak menyadari bagaimana perih dan lukanya sang pujangga selalu menanti dan menuruti kemauan si bidadari dengan keegoisannya sudah melampaui batas normal sebagai manusia biasa, sungguh keterlaluan sang bidadari tersebut, sungguh keegoisan yang dipancarkan dari hubungan tersebut, cerita yang seharunya tidak bermakna apa apa bagi pembaca, karena ini adalah kisah pribadi saya yang saya ungkap lewat pujangga kehilangan bidadari. 

pujangga sudah tidak tahan menahan segala rasa yang selalu saja membuat mereka meributkan hal konyol yang seharusnya tidak mereka debat dan mereka hadapi, tapi kenapa? jawab singkat yang terlintas dipikiran ini hanya kenapa bisa begini, kenapa bidadariku selalu berpikir picik dengan keegoisannya? atau apakah sang pujangga yang terlalu tidak menyadari kelemahan sebagai lelaki sejati? sampai hari ini, detik ini saya menulis, saya telah kehilangan bidadari indah yang selalu menghiasi hari hariku dengan senyumnya, namun keegoisan lah yang memisahkan semua keadaan itu.

sekarang mereka berjalan sendiri, dan pujangga masih terlalu berharap kepada si bidadari manis nan anggun tersebut, alangkah damainya hidup apabila mereka kembali dan dapat memadukan kembali rasa yang dahulu pernah tersakiti oleh keegoisan ini, dan memperbaiki sikap sifat yang dapat merusak citra hubungan ini.

jangan dibaca ini hanya curahan yang tak berguna, semoga saya dapat memperbaiki diri agar terlihat lebih baik. salam blogger. 

penulis : pujangga

1 komentar:

please do not spam right now !!!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.